Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 51.943.753 jiwa penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis ketiga (penguat) atau terdapat penambahan sebanyak 294.984 orang hingga Minggu pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Minggu, mereka yang telah mendapat vaksin dosis kedua bertambah 81.010 jiwa, sehingga total menjadi 169.359.459 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan.
Sementara penduduk Indonesia yang baru mendapat vaksin dosis pertama sebanyak 201.749.257 jiwa atau bertambah 8.395 pada Minggu. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi bagi 208.265.720 jiwa.
Satgas Penanganan COVID-19 mensyaratkan vaksin dosis penguat atau booster COVID-19 bagi setiap pelaku perjalanan domestik yang menggunakan seluruh jenis moda transportasi yang mulai berlaku mulai 17 Juli 2022.
Ketentuan dalam edaran itu menyebutkan pengguna transportasi yang telah menerima dosis penguat tidak perlu lagi menunjukkan bukti tes Antigen maupun RT-PCR.
Sedangkan bagi yang baru menerima vaksin dosis lengkap atau dua dosis primer wajib menunjukkan hasil negatif tes Antigen yang berlaku 1x24 jam atau RT-PCR yang berlaku 3x24 jam.
Kepala Subbid Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satgas COVID-19 Alexander K. Ginting mengatakan pemerintah masih menggunakan indikator leveling pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk memonitor situasi penularan COVID-19 di populasi.
"Memang benar sudah 80 persen lebih kasusnya subvarian Omicron BA.4 BA.5 yang penularannya cepat, tapi tidak sevirulen Delta," katanya.
Sejumlah penentu levelisasi PPKM berdasarkan indikator laju penularan, kasus konfirmasi, perawatan di rumah sakit dan kematian, di mana transmisi komunitas dihitung per 100 ribu penduduk.
Wajib masker
"Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, COVID-19 masih ada, oleh sebab itu baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker adalah masih sebuah keharusan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu.
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi melaksanakan shalat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal pada Minggu pagi. "Utamanya untuk kota-kota yang interaksi masyarakatnya tinggi. Saya masih mengingatkan lagi pemerintah daerah, pemerintah kota, kabupaten dan provinsi serta TNI/Polri untuk terus melakukan vaksinasi 'booster' karena memang ini diperlukan," tambah Presiden.
Presiden Jokowi meminta agar masyarakat tetap hati-hati karena faktanya COVID-19 masih ada.
"Utamanya varian BA.4 dan BA5 di semua negara. Alhamdulillah kita masih berada di angka-angka yang masih terkendali, negara-negara lain ada yang masih 100 ribu kasus hariannya, itu yang harus kita waspadai," tegas Presiden.
Pada 17 Mei 2022 lalu, Presiden Jokowi menyampaikan ada pelonggaran kebijakan pemakaian masker di area terbuka dengan mempertimbangkan pandemi COVID-19 yang dinilai terkendali.
Sementara itu aktivitas vaksinasi yang dilakukan, pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama COVID-19 di Indonesia sejumlah 201.740.862 dosis, dosis kedua yang sudah disuntikkan adalah sebanyak 169.278.449 dosis dan vaksinasi ke-3 mencapai 51.648.769 dosis. Artinya vaksinasi "booster" baru sekitar 24,5 persen dari total target vaksinasi.
Namun Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin telah memperkirakan laju kasus COVID-19 di Indonesia mencapai puncak pada Juli 2022 yaitu saat dominasi varian virus sudah di atas 80 persen dari total populasi.
Apalagi 81 persen dari total seluruh kasus COVID-19 di Indonesia adalah subcarian BA.4 dan BA.5, sedangkan 100 persen kasus COVID-19 di Jakarta sudah BA.4 dan BA.5.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 51,94 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis ketiga