ANTARAJAWABARAT.com,18/8 - Sejumlah pedagang bungkus ketupat dadakan di pasar tradisional di Kota Cirebon, Jawa Barat, mengaku omzet penjualan mereka mengalami kenaikan sehari jelang lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah.
"Penjualan bungkus ketupat sehari jelang lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah di Pantura Kota Cirebon meningkat karena kebutuhan konsumen cukup tinggi, biasanya untuk menjual 100 bungkus kesulitan kini mampu terjual sekitar 500 bungkus,"kata Yayah pedagang bungkus ketupat dadakan di pasar tradisional Kanoman Kota Cirebon, Sabtu.
Menurut Yayah, permintaan bungkus ketupat jelang lebaran Idul Fitri meningkat, sudah tradisi masyarakat Pantura menyediakan makanan khas berbungkus daun kelapa untuk dihidangkan bagi keluarga yang datang, meski harganya cukup tinggi dibandingkan hari biasa tetap laku keras.
Mastori pedagang bungkus ketupat dadakan lain di pasar tradisional Jagasatru menuturkan, omzet penjualan bungkus ketupat jelang Lebaran cukup tinggi, karena permintaan bungkus ketupat meningkat tajam.Dibandingkan hari biasanya kini bisa terjual sekitar 600 bungkus, padahal sebelumnya 100 bungkus sulit terjual.
Dia menambahkan, memasuki dua hari jelang lebaran penjualan bungkus ketupat sudah ramai pembeli, kini konsumen terus berdatangan, diperkirakan permintaan akan terus meningkat hingga sore nanti.Harga bungkus ketupat bervariasi tergantung ukuran mulai dari Rp 7000 per ikat, isi sepuluh bungkus.
Nurhayati, seorang pembeli bungkus ketupat di pasar Kanoman Cirebon menuturkan, bungkus ketupat saat lebaran nanti sangat dibutuhkan karena menu ketupat sudah menjadi tradisi warga Pantura Cirebon, untuk menyambut keluarga yang merantau sehingga permintaan bungkus ketupat H-1 lebaran tinggi.
"Sebelumnya kebutuhan bungkus ketupat harus memproduksi sendiri, namun kini pedagang bungkus tersebut bermunculan jelang lebaran Idul Fitri dan Idul Adha,"katanya.***2***
Enjang S