Cianjur (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, masih memburu pemilik lahan ganja seluas 10 hektare di Gunung Karuhun, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka yang sudah diketahui identitasnya.
"Kami sudah berhasil mengantongi identitas pelaku pemilik lahan ganja tersebut, anggota sudah disebar untuk memburu pelaku yang berhasil melarikan diri saat kita mendatangi ladang ganja," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, di Cianjur, Rabu.
Ia menyebutkan terduga pemilik tanaman ganja sempat tinggal di kaki gunung, namun ketika melihat ada puluhan petugas yang datang setelah mendapat laporan warga, maka terduga langsung melarikan diri sehingga keterangan saksi warga sekitar mengarah kepada pelaku.
Baca juga: MUI siapkan fatwa soal penggunaan narkoba jenis ganja untuk medis
"Secepatnya akan kita tangkap karena petugas tengah melakukan pengejaran ke sejumlah titik di mana pelaku sempat tinggal atau bersembunyi," kata Doni.
Doni menambahkan pihaknya menemukan sejumlah titik baru yang ditanami ganja oleh terduga pelaku di pinggir jurang di atas gunung. Namun, pihaknya belum bisa memastikan berapa total batang tanaman ganja yang diperkirakan sudah siap panen bulan depan itu.
"Kami bersama aparat setempat masih mencari keberadaan tanaman lain yang diperkirakan banyak tersebar di gunung tersebut. Medan yang sulit dijangkau membuat petugas hadapi kendala cukup berat," katanya.Saat ini, ungkap dia, pihaknya sudah mengamankan 300 batang ganja, beberapa botol pupuk pestisida, dan beberapa barang bukti lainnya."Kita akan tuntaskan kasusnya sampai terduga pelaku berhasil ditangkap," katanya.
Sebelumnya Polres Cianjur menemukan 10 hektare ladang ganja yang tersebar di sejumlah titik di lereng Gunung Karuhun, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka. Hingga saat ini, petugas masih melakukan penyisiran di sejumlah titik yang dicurigai dipakai untuk penyemaian.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan penemuan ladang ganja tersebut setelah petugas mendapat laporan dari warga. Jarak terdekat lahan pertama yang ditemukan sejauh 2 kilometer dari jalan setapak yang tidak biasa dilalui warga.
Baca juga: Di Indonesia ganja tetap narkotika golongan I, kata Dirnarkoba Polri
Laporan warga
Sebelumnya Polres Cianjur, Jawa Barat, menemukan ladang ganja yang sengaja ditanam di atas bukit di Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka setelah petugas mendapat laporan dari warga sekitar.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan di Cianjur, Selasa mengatakan penemuan ladang ganja yang diperkirakan siap panen bulan depan itu, berjumlah lebih dari 200 batang sempat dicurigai warga dan melaporkan temuan tersebut ke Mapolres Cianjur.
"Mendapat laporan tersebut, kami bersama Satnarkoba Polres Cianjur mendatangi lokasi tepatnya di Gunung Karuhun, Desa Cimenteng. Di lokasi ditemukan lebih dari dua ratus batang ganja yang sudah siap panen," ungkapnya.Saat dilakukan operasi, tidak mendapati seorang pun di ladang ganja tersebut, sehingga pihaknya meminta keterangan saksi mata warga sekitar guna mengetahui siapa pemilik ladang ganja yang tersebar di beberapa titik di sepanjang Gunung Karuhun.
"Seluruh batang ganja kita amankan ke Mapolres Cianjur, selanjutnya kita akan mendalami siapa pelaku atau pemilik lahan ganja di atas bukit yang disebut warga Gunung Karuhun. Kami akan mintai keterangan saksi warga sekitar," tuturnya.
Kasat Narkoba Polres Cianjur AKP Maruf Murdianto mengatakan, pihaknya menemukan lokasi ladang ganja lain yang berjarak cukup jauh dari ladang pertama. Pihaknya mendapat laporan dari anggota di lapangan ada tiga titik ladang ganja di gunung tersebut dengan jumlah ratusan batang.
Baca juga: Tak ada wacana legalisasi ganja di Indonesia, tegas Kepala BNN
"Kami akan terus menyisir lokasi penemuan baru di tiga titik lainnya. Untuk saat ini, baru 200 batang lebih yang sudah diamankan. Anggota kami melaporkan penanaman ada tiga titik lain yang jaraknya berjauhan, sehingga sulit dijangkau," ucapnya.
Ia menambah, belum bisa memastikan berapa total batang ganja yang siap panen di tanam di kawasan tersebut, karena anggota dibantu warga masih menyusuri lokasi lain yang juga diduga masih ada tanaman ganja.
"Kita akan berkoordinasi dengan aparat setempat serta warga sekitar untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan wilayahnya dari tanaman terlarang serta peredaran narkoba. Kami sangat terbantu dari laporan warga selama ini," ujar Maruf.