Dalam penanganan lanjutannya, infeksi itu lantas menyebar ke organ vital lainnya seperti paru-paru hingga ginjal yang akhirnya menyebabkan sang bintang meninggal pada usia 83 tahun di RSPAD Gatot Subroto.
"Ginjal itu suatu hal yang memang kalau pasien itu sudah lama di rumah sakit, minum obat, lama-lama mungkin efeknya ke ginjal. Dan dari situ Ibu harus dilakukan cuci darah atau HD (Hemodialisa)," ujar Aditya saat memberikan keterangan kepada awak media di Rumah Duka Sentosa Jakarta Pusat, Kamis malam.
Selama di RSPAD sudah dilakukan tujuh kali cuci darah.
"Hasilnya memang membuat Ibu stabil, tapi kadang memang usia yang membuat ibu itu seperti berjuang. Jadi stabil tapi kadang-kadang juga drop."
Lebih lanjut Aditya menyebutkan dalam kondisi yang "naik- turun" tersebut, keluarga dengan setia mendampingi Rima bahkan hingga di saat- saat terakhirnya.
Aditya menceritakan Rima bahkan sempat dalam kondisi stabil sebelum akhirnya dokter di ICU menyatakan kondisi gagal jantung.
"Saya sempat ngobrol, saya sempat minta maaf, saya sempat bilang 'kalau memang sudah tidak kuat atau mama merasa sakit, kita semua sudah ikhlas, kita semua berlapang dada kalau ini yang terbaik buat Mama'. Begitu selesai bicara, saya berencana pindah ruangan. Baru saya pindah ruangan, tiba-tiba dokter lari ke ruangan ibu saya. Karena, kalau di ICU itu semuanya dimonitor. Jadi, ketika saya mau pindah, sepertinya ibu drop. Dokter langsung lari, perawat lari, bilang ke saya, 'ibu gagal jantung'," katanya.
Sumi Hakim kenang Rima Melati saat bersama karier di dunia peragawati 1970-an
Jumat, 24 Juni 2022 6:27 WIB