Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta menyampaikan perjalanan kereta api dan KRL terhambat karena kecelakaan Kereta Api (KA) Argo Sindoro relasi Semarang-Gambir yang mengalami temperan dengan mobil di perlintasan liar KM 34+4/5 petak jalan Cikarang-Tambun, Selasa, pukul 10.54 WIB.
"PT KAI Daop 1 Jakarta sangat menyesalkan kejadian tersebut. Kejadian temperan mobil dengan KA Argo Sindoro mengakibatkan kerusakan pada sarana dan prasarana KA salah satunya kerusakan motor wessel," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Selain kerusakan prasarana KA, lanjutnya, kejadian tersebut juga menyebabkan perjalanan terhambat karena terdapat sejumlah KA Jarak Jauh dan KRL yang belum dapat melintas selama proses evakuasi dilakukan.
Saat ini tim KAI Daop 1 Jakarta bersama pihak-pihak terkait dan masyarakat melakukan evakuasi terhadap mobil yang masih tersangkut di lokomotif KA Argo Sindoro.
PT KAI Daop 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf kepada para pengguna jasa yang terdampak atas kejadian tersebut.
"Kami mengingatkan kembali kepada pengguna jalan agar lebih berhati-hati apabila melintas di perlintasan sebidang, tengok kanan kiri sebelum melintas, selalu gunakan perlintasan sebidang yang resmi yang dilengkapi dengan palang pintu, sirine untuk keselamatan bersama," ujarnya.
Ia menyebut demi keselamatan bersama perlintasan liar di KM 34+4/5 akan ditutup.Penutupan perlintasan liar ini tentunya merupakan bagian dari dukungan KAI untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan perjalanan KA serta masyarakat.
Sesuai Undang Undang No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 94 menyatakan bahwa, “(1) Untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan, perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup; (2) Penutupan perlintasan sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah.”
Nyaris tewas
Sementara itu seorang pemuda berinisial MAA (28), warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hampir kehilangan nyawanya gara-gara tertidur pulas di perlintasan rel kereta api.
Namun pemuda itu tetap terkena musibah dengan terserempet kereta api rute Sukabumi-Cipatat yang sedang melaju pada Minggu, (12/6) dan menderita luka-luka serius yang harus dirawat di rumah sakit.
"Korban berhasil diselamatkan dengan dilarikan ke Rumah Sakit Hermina. MAA mengalami luka pada beberapa bagian anggota tubuh karena terserempet kereta api," kata Kapolsek Kebonpedes Iptu Tommy Ganhani di Sukabumi, Minggu .
Informasi dari kepolisian, kejadian tersebut bermula saat korban bersama rekannya yang baru pulang dari kampung tetangga, Awilega, tampak kelelahan dan memilih istirahat sambil tidur-tiduran di perlintasan rel kereta api.Tak disangka, MAA tertidur pulas. Namun tidak berselang lama kereta api rute Sukabumi-Cipatat muncul.
Rekan korban yang mengetahui datangnya kereta api itu mencoba membangunkan MAA. Tetapi karena tidurnya terlalu lelap, rekannya kesulitan membangunkannya. Usaha membangunkan korban secepatnya tidak berhasil dan kereta api kian dekat, hingga akhirnya kecelakaan pun tidak dapat dielakkan, dan MAA pun terserempet kereta api. Tubuhnya sempat terseret beberapa meter.
Aparat kepolisian langsung mendatangi ke tempat kejadian kecelakaan setelah mendapatkan informasi dari petugas Stasiun Gandasoli, Kecamatan Kebonpedes, yang melaporkan terjadi kecelakaan orang di jalur perlintasan kereta api.
Kapolsek Kebonpedes mengimbau masyarakat agar tidak sekali-kali beristirahat di tempat yang membahayakan nyawa, seperti di perlintasan kereta api. Karena bila lalai dan tertidur akibat kelelahan, malah bisa menghilangkan nyawa sendiri atau terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.