Dwiyana menyampaikan progres investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 84 persen, sedangkan progres fisik telah mencapai 76 persen. Adapun target operasi secara komersial pada Juni 2023.
Pada November 2022 KCIC akan melakukan tes dinamis untuk melakukan uji coba Electric Multiple Unit (EMU). Rangkaian EMU ditargetkan datang di Indonesia pada September mendatang.
Sebelumnya PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan proses produksi rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) yang berjumlah 11 unit dan satu unit Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah selesai dikerjakan di Shandong, China.
"Di tengah persiapan untuk uji coba kereta cepat pada November nanti, bisa kami sampaikan jika seluruh EMU dan 1 CIT telah selesai produksi dan sekarang sedang memasuki tahap static commissioning dan dynamic test," kata Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi.
Ia menjelaskan EMU merupakan rangkaian kereta cepat dengan spesifikasi canggih dan mampu memonitor bahaya seperti bencana gempa bumi, banjir, hingga serangan objek asing, serta tahan api. Rangkaian EMU dan CIT ditargetkan tiba di Indonesia pada semester II-2022.
"Seperti rancangan konstruksinya, rangkaian EMU dan CIT juga dirancang sesuai dengan kondisi geologis di pulau Jawa. Di dalamnya terdapat teknologi canggih berupa disaster monitoring sehingga kereta ini bukan hanya mampu melesat dengan cepat, namun juga memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang sangat tinggi," kata Dwiyana.
Ia memaparkan sistem keamanan yang terpasang dalam rangkaian EMU akan ditopang oleh berbagai instrumen keamanan seperti Dispatching Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman di sepanjang trase kereta, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan. Selain itu, lanjut dia, terdapat juga instrumen pengamatan langsung di lapangan dengan CCTV yang tersambung ke command center kereta cepat untuk mengirim informasi visual.
Selanjutnya, Dwiyana menambahkan operasional kereta cepat ditopang dengan teknologi CTSC 3/GSM-R network dan fiber optik yang sudah terbukti secara global dalam hal keselamatan perkeretaapian, khususnya kereta cepat. Kemudian, terdapat juga Internal dan Eksternal Lighting Protection System pada konstruksi kereta.
"Sistem keamanan kereta cepat tidak hanya terpasang pada rangkaian EMU. Mulai dari Tegalluar, dan di sepanjang trase kereta. Kami sudah siapkan berbagai sistem keamanan tingkat tinggi agar kereta cepat dapat melesat dengan baik dan optimal," kata Dwiyana.
Dengan kecepatan operasional yang mencapai 350 kilometer per jam, rangkaian EMU juga memiliki kemampuan untuk meminimalisasi getaran dan kebisingan, baik yang berasal dari akselerasi kereta maupun yang bersumber dari luar, sehingga penumpang bisa merasakan pengalaman bepergian dengan kenyamanan tinggi.
Meski tersemat teknologi modern, EMU kereta cepat juga tetap memiliki muatan lokal dengan bentuk yang terinspirasi dari Komodo sebagai hewan endemik Indonesia. Interiornya pun dilengkapi motif batik Megamendung sehingga perpaduan modern-tradisional dalam interior kereta semakin terasa.
Proyek kereta cepat tingkatkan hubungan diplomatik Indonesia dengan China
Selasa, 21 Juni 2022 14:46 WIB