Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat (Jabar), degradasi habitat mangrove di wilayah Jawa Barat mencapai 61 persen dan untuk terumbu karang yang rusak 44 persen.
"Kondisi tersebut menunjukkan bahwa penanaman mangrove butuh upaya ekstra. Kalau mangrove rusak atau tidak ada, maka akan berdampak besar bagi lingkungan seperti terjadinya banjir rob karena mangrove tak bisa jadi barier lagi. Oleh karena itu kita berupaya agar kondisi mangrove bisa semakin kuat," kata dia.
Selain itu, lanjut Prima, pihaknya juga mengajak berbagai komunitas untuk mengatasi permasalahan mangrove di Jawa Barat karena kalau hanya dilakukan oleh pemerintah itu merupakan hal yang sulit untuk dilakukan.
"Penunggalan kerusakan mangrove sejalan dengan arahan dari Pak Presiden dan ada tiga dinas terkait yang terlibat dalam penanggulangan masalah kerusakan mangrove. Ada DLH Jawa Barat, Diskanlut Jawa Barat dan Kehutanan," kata dia.
Lebih lanjut Prima mengatakan di Kabupaten Indramayu banyak daerah yang terkena abrasi akibat kerusakan mangrove.
Pihaknya menambahkan khusus di DLH Jawa Barat ada bidang yang namanya bidang konservasi sumber daya alam dan bidang ini yang akan menangani masalah kerusakan mangrove.