Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang turun di sejumlah kota di Indonesia pada Minggu siang dan malam.
Menurut siaran prakiraan cuaca BMKG, pada siang hari hujan ringan berpeluang turun di Kota Serang, Gorontalo, Jambi, Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, Bandar Lampung, Ambon, Ternate, Mataram, Manokwari, Pekanbaru, Makassar, Kendari, Manado, dan Palembang.
Kota Banjarmasin diprakirakan mengalami hujan disertai petir, sementara Kota Yogyakarta, Bandung, dan Mamuju berpeluang menghadapi hujan dengan intensitas sedang pada siang hari.
Pada siang hari, cuaca Kota Jakarta Pusat, Bengkulu, Jayapura, Padang, dan Medan diprakirakan cerah berawan dan Kota Banda Aceh, Denpasar, Semarang, Tarakan, dan Tanjung Pinang diprakirakan berawan.
Hanya Kota Surabaya dan Kupang yang cuacanya pada siang hari diprakirakan cerah.
Malam harinya, hanya Kota Kupang yang menurut prakiraan bercuaca cerah. Kota Banda Aceh, Denpasar, Serang, Jambi, Bandung, Semarang, Palangka Raya, Samarinda, Bandar Lampung Ambon, Mataram, Jayapura, Pekanbaru, Makassar, Kendari, Manado, dan Palembang pada malam hari diprakirakan berawan.
Cuaca Kota Gorontalo, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Padang, dan Medan diprakirakan cerah berawan pada malam hari.
Pada malam hari, hujan ringan berpeluang turun di Kota Yogyakarta, Jakarta Pusat, Ternate, Manokwari, dan Mamuju, sementara Kota Bengkulu diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang.
Dampak hujan
Atap dua ruang kelas di SDN Panyusuhan 3 Desa Payusuhan Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, ambruk akibat tingginya curah hujan disertai angin kencang, Rabu.
Kepala SDN 3 Panyusuhan Asep Suryana di Cianjur, Jawa Barat, Rabu, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan siswa terpaksa menjalani proses belajar mengajar secara bergiliran.
"Kondisi kedua ruangan sudah berumur tua dan belum mendapat bantuan untuk renovasi, bahkan kuda-kuda di bagian atap diduga sudah lapuk sehingga saat diguyur hujan deras lebih dari dua jam membuat atap bangunan runtuh," katanya.Ia menjelaskan, sejak beberapa bulan terakhir, pihak sekolah sudah tidak menggunakan kedua ruangan tersebut, sebagai upaya antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan karena bangunan sudah tidak layak terutama bagian atap dan langit-langit yang sudah bocor.
Sehingga untuk kegiatan belajar mengajar kelas V dan VI dialihkan pada siang hari setelah siswa kelas I, II, III dan IV pulang setelah masuk pada pagi hari. Pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke dinas terkait dengan harapan dapat segera dibangun kembali.
"Sudah hampir 30 tahun bangunan sekolah tidak mendapat renovasi atau perbaikan, hanya tahun lalu mendapat bantuan untuk perbaikan ruang guru," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah memerintahkan dinas pendidikan untuk mendata sekolah yang rusak agar segera mendapat bantuan, agar proses belajar mengajar tidak terganggu dan siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman.
"Kami akan segera membangun kembali ruang kelas yang ambruk, agar anak-anak dapat kembali menjalani proses belajar mengajar secara normal. Dinas pendidikan sudah melakukan pendataan dan saya harap pembangunan dapat segera dilakukan," katanya.