Presiden Joko Widodo (Jokowi) menepis anggapan pemerintah pusat kurang mendukung pelaksanaan ajang balap mobil listrik Jakarta E-Prix 2022 di Jakarta International E-Circuit, Ancol, Jakarta, Sabtu.
"Saya kira mulai dari pembangunan sirkuitnya, saya juga turun untuk melihat kesiapan," kata Presiden kepada wartawan selepas balapan.
"Kemudian juga semua berkaitan dengan barang-barang masuk, bea cukai di Kemenkeu, kemudian juga Menparekraf izin-izin dikeluarkan, itu bentuk dukungan," ujarnya menambahkan.
"Saya kira mulai dari pembangunan sirkuitnya, saya juga turun untuk melihat kesiapan," kata Presiden kepada wartawan selepas balapan.
"Kemudian juga semua berkaitan dengan barang-barang masuk, bea cukai di Kemenkeu, kemudian juga Menparekraf izin-izin dikeluarkan, itu bentuk dukungan," ujarnya menambahkan.
Presiden Jokowi menghadiri langsung seri kesembilan balapan Formula E tersebut, sempat melakukan grid walk jelang dimulainya lomba, bahkan menyerahkan trofi untuk pebalap Selandia Baru Mitch Evans yang keluar sebagai juara.
Sembari menepis anggapan minimnya dukungan pemerintah pusat, Presiden juga menyampaikan harapan agar sirkuit JIEC ke depannya bisa lebih rutin dimanfaatkan dan digunakan untuk menggelar ajang-ajang balap lainnya tanpa harus menunggu Formula E per tahun.
"Ya lebih baik kalau sebuah sirkuit lebih banyak eventnya, akan lebih produktif dan baik. Kalau bisa setiap minggu ada terus akan lebih baik. Kalau setiap tahun 10-15 kali 'kan lebih baik," ujar Kepala Negara.
Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah tentunya akan mendukung apabila di musim-musim mendatang Jakarta diberi kesempatan menggelar dua seri Formula E beruntun seperti Roma, Italia, atau Berlin, Jerman.
Sebelumnya, dukungan pemerintah pusat terhadap kelangsungan Jakarta E-Prix 2022 menjadi polemik menyusul tidak adanya BUMN yang menjadi sponsor ajang balap tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir tidak menyampaikan penjelasan rinci mengenai langkah tersebut dan hanya menyatakan bahwa BUMN tahun ini sudah berpartisipasi di banyak event internasional seperti G20.
Sementara itu Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa proposal sponsorship yang ditawarkan panitia Jakarta E-Prix 2022 terlalu berdekatan dengan waktu penyelenggaraan lomba atau hanya berjarak satu bulan saja.