Forkopimda naik kuda saat Hari Jadi Bogor

Kota Bogor (ANTARA) - Rombongan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor, Jawa Barat naik kuda dari balai kota menuju lokasi acara Hari Jadi Bogor ke-540 di Taman Alun-Alun Kota Bogor dan disambut riuh warga yang ingin berfoto bersama Wali Kota Bogor Bima Arya dan jajarannya.

Keberangkatan Bima Arya, bersama wakilnya Dedie Rachim, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Cobdro dan Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Inf Ali Akhwan yang dimulai pukul 15.40 WIB dari balai kota sudah dinanti-nanti warga sejak pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Alasan Sidang Istimewa Hari Jadi Bogor berbahasa Sunda

Namun, acara tersebut terhambat hujan sehingga tertunda 10 menit. Iring-iringan Forkopimda kembali mengingatkan warga pada tradisi yang sempat terhenti selama dua tahun itu akibat pendemi COVID-19.

Hujan tidak menghentikan antusias warga di Kota Hujan yang menantikan rombongan Forkopimda. Ketika hujan reda, Forkopimda yang kompak mengenakan baju adat Sunda Pangsi nampak gagah mengendarai kuda menuju lokasi acara.

Aksi para pemimpin daerah itu menjadi pembuka gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) yang akan menampilkan pertunjukan budaya dan hiburan yang selama dua bulan, dari 3 Juni hingga pertengahan Juli 2022. Sekitar 100 meter mengendarai kuda dari Balai Kot Bogor menuju Jalan Ir H. Djuanda kemudian ke Jalan Kapten Muslihat, tepat di depan Mako Polresta Bogor Kota, Wali Kota Bogor Bima Arya dan pejabat daerah lain turun dari kuda dan mulai berjalan kaki menuju alun-alun kota.

Di pintu masuk Alun-alun, ratusan warga sudah berteriak menyambut kedatangan mereka. Bima Arya dan rombongan pun disambut arak-arakan lintas budaya, baik budaya Sunda hingga aksi barong budaya Tionghoa dan mojang jejaka Kota Bogor.

Baca juga: Pemkab Bogor musnahkan ribuan botol minuman keras

Pada pukul 16.13 WIB, Forkopimda pun sampai di pusat gelaran HJB di alun-alun kota ketika hujan ringan mengiringinya.

Sambil berpayung, warga tetap setia di lokasi gelaran budaya untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama para pejabat di tengah-tengah taman.