Penasehat Utama Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University ini menjelaskan, ekonomi biru hanyalah sebuah istilah saja tanpa adanya pengukuran dalam kegiatannya.
"Paradigma keberlanjutan ialah terintegrasinya "ocean-based economy", ekosistem manusia yang inklusif, serta membuat kesempatan kerja dan inovasi wirausaha," katanya.
Ia menjelaskan bahwa keberlanjutan perlu diukur, terutama bagi negara yang didominasi laut dan negara maritim, yang membuat laut menjadi salah satu sektor pendapatan terbesar baginya.
Baca juga: IPB bangun kerja sama dengan Leibniz-IZW Jerman di bidang ini
“Berdasarkan hal itu, urgensi sebuah pengukuran atau indeks dibutuhkan dalam mengukur keberlanjutan ekonomi biru. BEDI dapat digunakan untuk mengukur perkembangan ekonomi biru dalam suatu negara terutama bagi negara maritim,” tegasnya.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan meningkat mencapai USD7,13 miliar pada tahun 2022, seiring dimasifkannya pelaksanaan program terobosan.
Pada 2021 hingga November, nilai ekspor perikanan tercatat di angka 5,15 miliar dolar AS.
IPB usulkan instrumen BEDI guna evaluasi kemajuan ekonomi biru
Rabu, 25 Mei 2022 14:08 WIB