Bogor (ANTARA) - IPB University mengusulkan tracking tools melalui instrumen BEDI (Blue Economy Development Index) untuk pengukuran dan evaluasi kemajuan pembangunan ekonomi kelautan atau ekonomi biru agar sesuai dengan kaidah dan prinsip keberlanjutan.
Pakar ekonomi sumber daya pesisir dan lautan IPB University, Dr Dr Luky Adrianto, mengatakan hal itu pada webinar "International Conference on Ocean Economy and Climate Changes Adaptation" seperti dikutip dari keterangan resmi IPB University, Rabu.
Baca juga: Profesor IPB usulkan pembangunan pertanian melalui riset aksi holosentrik
Menurut Luky Adrianto, Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kawasan laut lebih luas dari daratannya maka ekonomi berbasis ekosistem laut atau ekonomi biru menjadi salah satu lokomotif penting untuk memaksimalkan potensi ekonominya.
"Ekonomi ekonomi biru ini menjadi sangat penting bagi negara-negara kepulauan, negara pulau, negara pantai atau negara maritim, seperti Indonesia," kata doktor lulusan Kagoshima University Jepang pada 2004 ini.
Luky menuturkan, berdasarkan definisi European Commission, ekonomi biru adalah semua kegiatan ekonomis yang dilakukan berkaitan dengan perairan laut. "Sedangkan, menurut World Bank, ekonomi biru adalah pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya laut untuk pertumbuhan ekonomi," katanya.
IPB usulkan instrumen BEDI guna evaluasi kemajuan ekonomi biru
Rabu, 25 Mei 2022 14:08 WIB