Ketiga, merupakan sindrom post-infeksi SARS-CoV-2. Keempat, akibat paparan obat/lingkungan. Kelima, adanya patogen baru. Keenam, disebabkan varian baru SARS-CoV-2.
Spesialis Mikrobiologi FKUI, Dr. dr. Budiman Bela, SpMK(K) menjelaskan perlu dilakukan pemeriksaan kemungkinan penyebab penyakit sesuai gejala klinis yang ditemukan. Ia menyanggah adanya korelasi antara vaksin Covid-19 dan kasus Hepatitis Akut.
Mayoritas pasien berusia 3–5 tahun dan kebanyakan dari mereka tidak menerima vaksin Covid-19. Terlebih, Adenovirus yang dikaitkan dengan sebagian besar kasus adalah Adenovirus Tipe 41 sehingga berbeda dengan yang digunakan dalam beberapa vaksin Covid-19.
Baca juga: Tips agar anak terhindar hepatitis akut saat PTM
Oleh karena itu, tidak terbukti adanya korelasi antara vaksin Covid-19 dan kasus Hepatitis Akut Berat.
Hepatitis Akut Berat dapat menular melalui mulut dari benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus serta saluran pernapasan.
Ada tiga aspek pemicu terjadinya penyakit, yaitu penderita, penyebab, dan lingkungan. Faktor dari penderita meliputi pengetahuan dan perilaku, kebersihan diri, imunitas dan nutrisi tubuh, serta riwayat infeksi dan vaksinasi. Faktor penyebab penyakit seperti bakteri, virus, dan parasit memengaruhi faktor penderita.
Sementara itu, faktor lingkungan dapat berupa kontak kasus, wilayah, sanitasi, sarana air bersih, dan pengolahan makanan. Terkait faktor lingkungan, kebijakan tiap negara memiliki andil besar dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
Ini penjelasan dokter UI terkait fase-fase penyakit hepatitis akut berat
Senin, 23 Mei 2022 14:27 WIB