"Bukan hanya masalah kartunya tapi mereka sadar akan hak nya. Mereka akan punya hak pilih mereka tahu ada syarat usia untuk menikah, ada syarat untuk menjadi dipilih," jelas Bima.
Sementara itu, Kadisdukcapil Sujatmiko Baliarto mengatakan program jemput bola perekaman hingga pencetakan KTP elektronik akan dilaksanakan satu minggu di setiap sekolah secara bergantian.
Di SMAN 1 Kota Bogor, kata Sujatmiko, terdapat 850 orang siswa-siswa yang akan direkam. Minggu depan lokasi perekaman akan berganti ke sekolah lain, baik SMA negeri dan swasta, SMK dan Madrasah Aliyah (MA).
Di SMAN 1 Kota Bogor, kata Sujatmiko, terdapat 850 orang siswa-siswa yang akan direkam. Minggu depan lokasi perekaman akan berganti ke sekolah lain, baik SMA negeri dan swasta, SMK dan Madrasah Aliyah (MA).
Program tersebut akan terus bergulir untuk memastikan setiap pelajar telah siap dari jauh hari terdata dalam perekaman KTP.
Baca juga: Warga Bogor keluhkan masa tunggu dua tahun urus KTP saat sidak Plt Bupati
Giat jemput bola perekaman KTP elektronik ini bertujuan untuk memudahkan siswa-siswi yang terbatas waktu karena bersekolah setiap hari kerja.
"Jadi biar kami yang datangi ke sekolah-sekolah, karena program di kantor sudah dianggap sukses oleh Wali Kota Bogor," katanya.