Dengan penurunan tajam dalam permintaan di China karena penguncian dan diskon barel Rusia di pasar, China menjadi lebih selektif dalam membeli minyak mentah, kata Robert Yawger, Direktur Eksekutif Energi Berjangka di Mizuho.
Presiden Federal Reserve (Fed) Cleveland Loretta Mester mengatakan menaikkan suku bunga AS dengan kenaikan setengah poin "masuk akal" untuk beberapa pertemuan kebijakan bank sentral AS berikutnya, sementara Kepala Bundesbank Joachim Nagel mengatakan Bank Sentral Eropa harus menaikkan suku bunga pada Juli.
Dolar bertahan di dekat level tertinggi dua dekade menjelang pembacaan inflasi yang dapat mengisyaratkan prospek kebijakan Fed.
Baca juga: Harga minyak jatuh karena khawatir permintaan China, larangan minyak Rusia
Di sisi pasokan, Badan Informasi Energi AS memangkas perkiraan produksi minyak mentah AS untuk 2022 dan 2023. Sekarang, mereka memperkirakan produksi pada 2022 menjadi rata-rata 11,9 juta barel per hari (bph) dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 12 juta barel per hari.
Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah, sulingan dan bensin kemungkinan turun minggu lalu, jajak pendapat awal Reuters untuk data mingguan menunjukkan pada Senin (9/5/2022).
Stok produk minyak mentah dan produk minyak penyulingan Eropa mencapai sekitar 1 miliar barel pada April, turun 10,3 persen pada basis tahun-ke-tahun tetapi hampir pada tingkat yang sama seperti pada Maret, data Euroilstock menunjukkan.
Harga minyak jatuh di tengah kekhawatiran ekonomi dan dolar yang kuat
Rabu, 11 Mei 2022 8:12 WIB
![Harga minyak jatuh di tengah kekhawatiran ekonomi dan dolar yang kuat](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2019/01/us-oil-2.jpg)
Ilustrasi: Anjungan minyak lepas pantai di Huntington Beach, California, Amerika Serikat (REUTERS/Lucy Nicholson) (Reuters)