Singapura (ANTARA) - Harga minyak tergelincir pada Senin sore, bersama dengan pasar saham di Asia, dipicu oleh data China yang lemah dan kekhawatiran resesi global dapat mengurangi permintaan minyak, dengan investor mengamati pembicaraan Uni Eropa tentang embargo minyak Rusia yang dapat memperketat pasokan global.
Harga minyak mentah berjangka Brent kehilangan 41 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 111,98 dolar AS per barel pada pukul 06.03 GMT. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 53 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 109,24 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak turun karena kekhawatiran ekonomi global, larangan minyak Rusia
Kedua kontrak acuan sempat berubah positif setelah jatuh lebih dari satu dolar AS di awal sesi perdagangan.
"Sentimen penghindaran risiko yang lebih luas dipicu oleh kekhawatiran resesi, dan penguncian China adalah faktor utama yang menekan harga minyak," kata Analis CMC Markets, Tina Teng.
Pasar keuangan global juga telah dihantui oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi karena penguncian COVID-19 yang lebih ketat dan lebih luas di China menyebabkan pertumbuhan ekspor yang lebih lambat di ekonomi nomor dua dunia pada April.
Harga minyak jatuh karena khawatir permintaan China, larangan minyak Rusia
Senin, 9 Mei 2022 14:43 WIB