Singapura (ANTARA) - Harga minyak turun pada Senin pagi, bersama dengan pasar saham di Asia, dipicu oleh kekhawatiran resesi global dapat mengurangi permintaan minyak, ketika investor mengamati pembicaraan Uni Eropa tentang embargo minyak Rusia yang diperkirakan akan memperketat pasokan global.
Minyak mentah berjangka Brent turun 28 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 112,11 dolar AS per barel pada pukul 01.53 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS melemah 41 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di109,36 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak turun, investor fokus larangan Uni Eropa atas minyak Rusia
"Sentimen penghindaran risiko yang lebih luas dipicu oleh kekhawatiran resesi, dan penguncian China adalah faktor utama yang menekan harga minyak," kata analis CMC Markets Tina Teng.
Pasar keuangan global juga dihantui oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan perpanjangan penguncian COVID-19 di China yang merugikan ekonomi nomor dua dunia itu.
"Penguncian yang sedang berlangsung di China dapat terus membebani harga minyak jangka pendek," kata Teng. Pemotongan harga oleh Arab Saudi juga mencerminkan kekhawatiran atas permintaan minyak global, katanya.