Singapura (ANTARA) - Harga minyak turun lebih dari satu persen di sesi Asia pada Selasa sore, memperpanjang penurunan tajam hari sebelumnya karena penguncian virus corona di importir minyak utama China, dolar yang kuat dan risiko resesi yang meningkat memicu kekhawatiran tentang prospek permintaan global.
Minyak mentah Brent merosot 1,19 dolar AS atau 1,1 persen, menjadi diperdagangkan di 104,75 dolar AS per barel pada pukul 06.07 GMT setelah tergelincir ke level 103,19 dolar AS.
Baca juga: Harga minyak tergelincir lebih jauh di Asia karena kekhawatiran permintaan
Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1,07 dolar AS atau 1,0 persen, menjadi diperdagangkan di 102,02 dolar AS per barel setelah mencapai level terendah intraday 100,44 dolar AS.
Pada Senin (9/5/2022), kedua kontrak acuan minyak membukukan persentase penurunan harian terbesar sejak Maret, jatuh sekitar enam persen.
Penurunan mencerminkan tren di pasar keuangan global, karena investor melepaskan aset-aset berisiko di tengah kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga dan dampak yang dihasilkan terhadap pertumbuhan ekonomi.