Libur Lebaran ke Taman Safari, berkeliling gunakan mobil "buggy"
Oleh Natisha Andarningtyas Minggu, 1 Mei 2022 14:11 WIB
Sesekali, terdengar gemericik air dari sungai kecil dan "nyanyian" dari kerumunan gajah, mereka menjulurkan belalainya ketika melihat manusia seolah meminta makan. Di lain waktu, mobil harus berhenti sebentar karena ada rusa kecil yang berada di tengah jalan.
Selama perjalanan, pemandu menjelaskan secara singkat satwa yang dilihat dan apa status konservasi mereka, seperti "endangered" (terancam) , "critically endangered" (kritis) atau "vulnerable" (rentan). Mobil juga akan berhenti sekitar 1-2 menit di setiap area satwa supaya bisa berfoto atau merekam aktivitas satwa.
Meski bisa berada sedekat mungkin dengan satwa, pengunjung tidak diizinkan memberi makan apalagi turun dari "buggy" dengan tujuan apa pun. Pengunjung juga diminta tidak memprovokasi satwa selama di sana.
Jika ingin memotret satwa dengan kamera atau ponsel, jangan menggunakan lampu flash karena bisa mengganggu mereka.
Demi keamanan diri dan satwa di Taman Safari, sebaiknya ikuti aturan tersebut betapa pun menggemaskannya satwa yang melintas di depan mata.
Rute Safari Journey untuk mobil "buggy" ini sedikit berbeda dibandingkan dengan yang menggunakan mobil tertutup. Dengan "buggy", pengunjung akan diajak ke area karnivora yang memiliki jarak aman antara lintasan kendaraan dengan habitat satwa.
Di sini, pengunjung tidak akan melihat singa yang berjalan-jalan bebas layaknya di hutan rimba. Singa, puma dan macan tutul di area ini hidup di area terbuka yang dikelilingi parit besar, supaya mereka tidak menyeberang ke lintasan kendaraan.