Bengaluru, India (ANTARA) - Harga emas turun di perdagangan Asia pada Rabu sore, karena dolar AS berkonsolidasi pada level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, menekan permintaan emas yang dihargakan dalam greenback karena membuat harganya lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga emas spot merosot 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 1.897,86 dolar AS per ounce pada pukul 06.12 GMT. Sementara itu harga emas berjangka AS melemah 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 1.898,80 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas "rebound" dipicu kekhawatiran pertumbuhan global, inflasi menaik
"Jadi, 1.900 dolar AS jelas merupakan level penting untuk sesi hari ini ... melihat lebih jauh, itu tidak terlihat ideal saat ini dengan dolar AS pada level tertinggi 25-bulan," kata Analis Pasar Senior City Index, Matt Simpson.
Dolar berdiri di level tertinggi sejak hari-hari awal pandemi dan menuju bulan terbaiknya sejak 2015, didukung oleh prospek kenaikan suku bunga AS yang agresif dan arus safe-haven yang dipicu oleh perlambatan pertumbuhan di China dan Eropa.
Dolar yang lebih kuat membuat emas yang dihargakan dengan greenback menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Greenback juga dilihat sebagai aset safe-haven saingan emas selama krisis ekonomi dan politik.