"Program ini ikut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat UEA," katanya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, mengatakan imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah sebagai nilai tambah, selain kemampuan dalam membaca Al-Qur'an.
Baca juga: Kemenag kebut seleksi imam masjid untuk UEA, target 100 calon imam
"Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasatiah (moderat)," katanya.
Adib mengatakan karakter itu merupakan bagian penting dalam ajaran Islam sebagai pembawa kasih sayang bagi semesta alam.
Seleksi imam masjid dilakukan secara daring dan luring melalui pendaftaran secara online. Setelah berkas administrasi calon peserta masuk, Kemenag akan memverifikasi dan memberikan pengumuman peserta yang berhak mengikuti tes seleksi pada 9 Mei 2022.
Kemenag buka pendaftaran imam masjid untuk penempatan di UEA
Sabtu, 23 April 2022 17:11 WIB