Bengaluru (ANTARA) - Harga emas mencapai level terendah lebih dari satu minggu pada perdagangan Rabu pagi, karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat terus membebani permintaan aset aman emas.
Harga emas spot melemah 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 1.944,77 dolar AS per ounce pada pukul 02.06 GMT, setelah mencapai level terendah sejak 11 April. Emas berjangka AS turun 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 1.947,70 dolar AS per ounce.
Pada Selasa (19/4/2022) harga emas turun hingga 1,8 persen karena dolar yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah membayangi arus masuk ke emas.
Baca juga: Emas turun tertekan naiknya dolar dan imbal hasil obligasi AS
"Dengan dolar AS yang masih kuat hari ini, dan dengan China yang menolak untuk menurunkan suku bunga pinjaman 1 dan 5 tahun, sepertinya tekanan panjang (dalam emas) terus berlanjut di Asia," kata Analis Senior OANDA Jeffrey Halley.
Dolar bertahan di dekat level tertinggi baru-baru ini, membuat emas yang dihargakan dengan greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman untuk perusahaan dan rumah tangga stabil pada penetapan April, menentang ekspektasi, karena Beijing menjadi lebih berhati-hati dalam meluncurkan langkah-langkah pelonggaran untuk membantu ekonomi yang melambat.
Harga emas sentuh terendah seminggu tertekan naiknya dolar, imbal hasil AS
Rabu, 20 April 2022 11:09 WIB