Chicago (ANTARA) - Harga emas kembali menguat mencapai level tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena kenaikan harga-harga konsumen mendorong daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi, dengan investor tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga yang akan datang oleh Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 8,6 dolar AS atau 0,44 persen, menjadi ditutup pada 1.984,70 dolar AS per ounce. Emas berjangka melonjak 27,9 dolar AS atau 1,43 persen menjadi 1.976,10 dolar AS di sesi sebelumnya.
Baca juga: Harga emas naik 27,9 dolar setelah inflasi AS meroket ke tertinggi 40 tahun
Emas tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga AS dan "sangat fokus pada inflasi", kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets.
Data menunjukkan pada Selasa (12/4/2022) bahwa harga konsumen bulanan AS melonjak pada Maret, memperkuat kasus untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin dari Federal Reserve bulan depan ketika berusaha untuk mengatasi inflasi.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (13/4/2022) bahwa indeks harga produsen AS untuk permintaan akhir pada Maret naik 11,2 persen dari tahun lalu dan 1,4 persen dari bulan sebelumnya.