Beijing (ANTARA) - Harga minyak naik di sesi Asia pada Selasa sore, di tengah meredanya kekhawatiran tentang permintaan di China setelah Shanghai melonggarkan beberapa pembatasan terkait COVID-19 dan OPEC memperingatkan tidak mungkin untuk meningkatkan produksi yang cukup untuk mengimbangi hilangnya pasokan Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent melonjak 2,98 dolar AS atau 3,03 persen, menjadi diperdagangkan di 101,46 dolar AS per barel pada pukul 06.40 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS terangkat 3,0 dolar AS atau 3,18 persen menjadi diperdagangkan di 97,29 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik, OPEC peringatkan pasokan ketat dan sanksi lanjutan Rusia
Kedua kontrak acuan harga minyak telah menetap sekitar 4,0 persen lebih rendah pada Senin (11/4/2022).
Shanghai mengatakan pada Senin (11/4/2022) bahwa lebih dari 7.000 unit tempat tinggal telah diklasifikasikan sebagai daerah berisiko rendah setelah melaporkan tidak ada infeksi baru selama 14 hari, dan sejak itu distrik telah mengumumkan kompleks mana yang dapat dibuka.
"Sentimen pasar berada dalam mode melihat-lihat, baik di sisi penawaran maupun permintaan," kata Vandana Hari, pendiri penyedia analisis pasar minyak Vanda Insights.
Harga minyak naik setelah Shanghai longgarkan beberapa pembatasan COVID
Selasa, 12 April 2022 15:48 WIB