Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Polres Sukabumi Kota menyatakan unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (KM UMMI) pada Senin, berjalan kondusif.
"Dalam pengamanan unjuk rasa di Jalan Ir H Djuanda, Kota Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya depan Kantor DPRD Kota Sukabumi ini kami menurunkan sekitar 650 personel keamanan dari unsur TNI dan Polri. Selama aksi berlangsung kondisi keamanan tetap terjaga," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin di Sukabumi.
Dari pantauan di lokasi, unjuk rasa tersebut diikuti sedikitnya 300 mahasiswa KM UMMI. Ada beberapa tuntutan yang disuarakan oleh mahasiswa terkait kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga penolakan terkait kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN).
Meskipun diguyur hujan dan sebagian menjalani ibadah puasa Ramadhan, mahasiswa tetap semangat menyuarakan tuntutannya, namun tetap menjaga kondusifitas dan saling mengingatkan agar tidak terprovokasi untuk melakukan aksi anarkis.
Selain itu, personel gabungan yang berasal Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607, Satuan Batalyon Brimob Polda Jabar, serta Sub Denpom Kota Sukabumi melakukan pengawalan dan pengamanan unjuk rasa dengan cara humanis sehingga tidak ada gesekan antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan.
Di sela aksi, sebagian mahasiswa dan petugas pun melakukan shalat ashar berjamaah dan setelah bertemu dengan perwakilan dari anggota DPRD Kota Sukabumi pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib tanpa adanya paksaan.Zainal mengatakan personel keamanan yang mengawal dan mengamankan unjuk rasa tersebut tidak dilengkapi dengan senjata api maupun amunisi tajam, ini sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan tetap mengedepankan pendekatan humanis.
"Kami mengapresiasi seluruh pihak yang saling menahan diri apalagi saat ini berada di Bulan Suci Ramadhan, khususnya mahasiswa yang pada aksi unjuk rasa hari ini bisa menjaga keamanan dan ketertiban," tambahnya.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada seluruh warga Sukabumi dan warganet agar tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial, seperti beberapa hari lalu muncul informasi hoaks yang menyebutkan unjuk rasa di Kota Sukabumi ricuh dan mencekam.
Kemudian di masa pandemi COVID-19, personel Polwan Polres Sukabumi Kota juga menyebar masker untuk mencegah terjadinya penyebaran virus mematikan tersebut selama unjuk rasa berlangsung.