Indramayu (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyatakan regenerasi nelayan di daerah tersebut minim, karena pekerjaan itu dinilai berisiko tinggi.
"Kalau dilihat sekarang, untuk regenerasi nelayan memang minim, tidak seperti dulu," kata Ketua HNSI Kabupaten Indramayu Dedi Aryanto di Indramayu, Jumat.
Dedi mengatakan banyak faktor yang menyebabkan regenerasi nelayan di Indramayu, tidak bisa maksimal, apalagi pekerjaan tersebut tergolong berisiko tinggi.
Menurutnya, saat ini anak nelayan juga sudah banyak yang tidak melanjutkan pekerjaan orang tuanya, sehingga menyebabkan regenerasi tidak berjalan.
Dedi melanjutkan, anak nelayan yang sudah berpendidikan lebih memilih pekerjaan lain yang sudah lebih terjamin, terutama secara ekonomi.
"Kalau nelayan kan pendapatannya tidak pasti, sehingga generasi sekarang lebih memilih bekerja di sektor lainnya," tutur Dedi.
Sementara seorang Nelayan Jadid, mengaku dari lima anaknya, tidak satu pun yang mau mengikut sebagai nelayan, mereka lebih memilih bekerja di pabrik, maupun industri lainnya yang berada di darat.
HNSI Indramayu sebut regenerasi nelayan minim, ini alasannya
Jumat, 8 April 2022 19:07 WIB