Melbourne (ANTARA) - Minyak mentah berjangka AS turun pada awal perdagangan Asia pada Selasa pagi, memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya di tengah prospek penurunan tajam dalam permintaan bahan bakar, karena Shanghai ditutup untuk mengekang lonjakan kasus COVID dan ketika Ukraina dan Rusia menuju pembicaraan perdamaian.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menyentuh level terendah 103,46 dolar AS per barel tak lama setelah pembukaan dan jatuh 2,09 dolar AS atau 2,0 persen, menjadi diperdagangkan di 103,87 dolar AS per barel pada pukul 22.36 GMT, setelah turun sekitar 7,0 persen pada Senin (28/3/2022).
Baca juga: Harga minyak anjlok di tengah kekhawatiran permintaan China lebih lemah
Minyak mentah berjangka Brent siap untuk dibuka sekitar tiga dolar AS lebih rendah, juga setelah meluncur sekitar 7,0 persen di sesi sebelumnya.
Ukraina dan Rusia akan bertemu di Istanbul, pada Selasa, untuk pembicaraan damai pertama mereka dalam lebih dari dua minggu. Sanksi yang dikenakan pada Rusia setelah menginvasi Ukraina telah membatasi pasokan minyak dan awal bulan ini mengirim harga ke level tertinggi 14 tahun.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata tetangganya.
Harga minyak turun di Asia, khawatir permintaan China, harapan damai Ukraina
Selasa, 29 Maret 2022 8:36 WIB