New York (ANTARA) - Harga minyak global anjlok sekitar tujuh persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah pusat keuangan China Shanghai meluncurkan penguncian untuk mengekang lonjakan infeksi COVID-19, memicu kekhawatiran baru akan kehancuran permintaan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei tergelincir 8,17 dolar AS atau 6,8 persen, menjadi menetap di 112,48 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April merosot 7,94 dolar AS atau sekitar 7,0 persen, menjadi ditutup di 105,96 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak jatuh, penguncian Shanghai kian perburuk permintaan lebih lemah
Minyak mentah berjangka telah bergejolak sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari. Pekan lalu, Brent melonjak hampir 12 persen, sementara WTI terangkat hampir 9,0 persen.
Shanghai telah memasuki penguncian dua tahap dari 26 juta orang pada Senin (28/3/2022) dalam upaya untuk mengekang penyebaran COVID-19. Para pejabat menutup jembatan dan terowongan serta membatasi lalu lintas jalan raya.
"Ketakutan bahwa penguncian dapat menyebar dikombinasikan dengan likuidasi yang lama telah mengakibatkan penurunan pasar lebih lanjut," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.