Harapan untuk kemajuan dalam negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina, yang dapat dimulai di Turki pada Selasa, juga membebani harga.
Namun, analis memperkirakan sentimen lebih bullish ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, bertemu pada Kamis (31/3/2022) untuk membahas rencana peningkatan 432.000 barel per hari pada kuota produksi.
Baca juga: Harga minyak bertengger di 120 dolar setelah serangan ke fasilitas Saudi
OPEC+ kemungkinan akan tetap pada rencananya untuk peningkatan moderat dalam produksi minyaknya pada Mei, beberapa sumber yang dekat dengan kelompok itu mengatakan, meskipun ada lonjakan harga karena krisis Ukraina dan permintaan dari konsumen untuk pasokan lebih banyak.
Sementara itu defisit pasokan membayangi dengan volume spot April minyak mentah Rusia diperkirakan akan kesulitan untuk menemukan pembeli, kata para analis. Aliran minyak mentah Rusia sedikit terpengaruh pada Maret karena sebagian besar volume menyusut sebelum konflik.
Penurunan pesanan minyak Rusia akan diganti dengan kontrak dari negara-negara Asia Tenggara, kantor berita Rusia TASS mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Senin (28/3/2022).