Houston (ANTARA) - Harga minyak mentah melonjak lebih dari satu persen menjadi bertengger di atas 120 dolar AS per barel pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para pedagang mendamaikan dampak serangan rudal terhadap fasilitas distribusi minyak di Arab Saudi dengan kemungkinan pelepasan cadangan minyak oleh Amerika Serikat.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 1,62 dolar AS atau 1,4 persen, menjadi menetap di 120,65 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April bertambah 1,56 dolar AS atau 1,4 persen, menjadi ditutup di 113,90 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak tergelincir di Asia karena beberapa kekhawatiran pasokan mereda
Kedua kontrak acuan mencatat kenaikan mingguan pertama mereka dalam tiga minggu - Brent naik lebih dari 11,5 persen dan WTI naik 8,8 persen.
Houthi Yaman mengatakan mereka melancarkan serangan terhadap fasilitas energi Saudi pada Jumat (25/3/2022) dan koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan stasiun distribusi bahan bakar Aramco di Jeddah telah menjadi sasaran serangan, tetapi kebakaran di dua tank di fasilitas tersebut telah dikendalikan.
Arab Saudi mengatakan tidak akan bertanggung jawab atas kekurangan pasokan minyak di pasar global yang disebabkan oleh serangan Houthi terhadap fasilitas minyaknya.