Jumlah rig minyak AS, indikator awal produksi masa depan, naik tujuh menjadi 531 minggu ini, tertinggi sejak April 2020, karena pemerintah mendesak produsen untuk meningkatkan produksi setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Minyak jatuh dua persen saat Uni Eropa gagal boikot minyak mentah Rusia
Meskipun jumlah rig minyak telah naik selama 19 bulan berturut-turut, peningkatannya kecil dan melambat baru-baru ini karena banyak perusahaan fokus untuk mengembalikan uang kepada investor daripada meningkatkan produksi dan menghadapi kendala pasokan.
Harga minyak tergelincir di awal sesi karena ekspor dari terminal minyak mentah CPC Kazakhstan baru sebagian dilanjutkan dan Uni Eropa menahan diri untuk memberlakukan embargo pada energi Rusia ketika anggota tetap terpecah dalam masalah ini.