"Garut ini memang ingin ada satu tempat yang bersejarah pak, Si Gombar itu dulu sudah ada 60 tahunan," kata Rudy.
Jaga Kereta Api
PT KAI mulai melakukan proses reaktivasi jalur rel sejak 2018, tidak hanya jalur saja melainkan tiga stasiun yang dilintasi yakni Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol juga dilakukan renovasi tanpa menghilangkan bangunan yang memiliki nilai sejarah.
PT KAI juga menyediakan ruang pelayanan pelanggan, ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, masjid, toilet difabel, area UMKM, area komersial, ATM, area bermain anak, dan fasilitas lainnya di Stasiun Garut.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah, provinsi, pusat, kementerian, dan masyarakat yang telah bersama-sama mensukseskan reaktivasi kereta api di Garut hingga akhirnya diresmikan yang dihadiri langsung Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Tujuan dari pengoperasian kereta api di Garut itu, kata dia, tidak lain untuk menyediakan jasa transportasi massal yang terjangkau bagi masyarakat Garut dan sekitarnya yang ingin melakukan perjalanan ke luar kota, dan tentunya bisa mendongrak perekonomian daerah.
Ia mengungkapkan dalam reaktivasi itu terdapat 1.077 bangunan permanen dan semi permanen di lintasan kereta api, serta 911 kepala keluarga yang terdampak dari pelaksanaan reaktivasi jalur Garut–Cibatu.