Juga membebani harga minyak mentah, dolar menguat untuk keempat kalinya dalam lima sesi. Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga minyak turun lebih jauh setelah ICE (Intercontinental Exchange) meningkatkan margin untuk minyak mentah berjangka Brent Mei sebesar 19 persen efektif 25 Maret, pembaruan margin ketiga tahun ini.
Baca juga: Minyak berbalik naik di Asia usai stok AS turun di pasar yang ketat
Perdagangan bergejolak untuk kedua patokan minyak mentah, yang naik ke tertinggi baru dua minggu di awal sesi karena kekhawatiran pasokan yang masih ada termasuk laporan awal bahwa pemuatan ekspor minyak mentah dihentikan di terminal CPC Kazakhstan menyusul kerusakan akibat badai.
Tetapi empat sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan ekspor minyak melalui pipa CPC sebagian akan dilanjutkan pada Kamis (24/3/2022).
"Laporan bahwa pipa CPC akan kembali adalah bantuan besar bagi pasar," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York, mencatat gangguan pasokan dari penutupan pipa atau sanksi Rusia adalah "masalah besar karena kita tidak bisa membuat barel itu."
Minyak jatuh dua persen saat Uni Eropa gagal boikot minyak mentah Rusia
Jumat, 25 Maret 2022 6:47 WIB