Lanjutnya, dengan menyejahterakan manusia, alam, dan lingkungan, maka Pertamina akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Sebagai contoh, salah satu program yang memperoleh penghargaan di kategori Mengembangkan Wisata Alam Konservasi yakni Desa Wisata Pantai Tirta Ayu berhasil memadukan upaya konservasi alam dengan pengembangan potensi lokal. Sementara itu, program konservasi keanekaragaman hayati berupa penanaman Pohon Saninten di wilayah Bandung Utara telah memberikan kontribusi bagi kelestarian pohon yang dilindungi.
Sejak tahun 2020, dengan adanya Program Desa Wisata Pantai Tirta Ayu yang dilaksanakan IT Balongan, di sepanjang pesisir Pantai Tirta Ayu Indramayu ditanami 2000 pohon cemara laut. Cemara laut sendiri mempunyai berbagai manfaat bagi lingkungan, yaitu untuk rehabilitasi lahan dan konservasi tanah (RLKT) pantai berpasir. Jenis pohon cemara laut mampu menahan angin laut dan uap laut yang mengandung garam sehingga mampu mendorong perbaikan lingkungan. Penanaman cemara laut adalah salah satu teknik konservasi tanah secara vegetatif dan bersifat permanen sehingga dengan adanya cemara laut dapat meningkatkan agrefasi perkembangan struktur tanah karena memperbesar granulasi dan porositas tanah, memperbaiki unsur hara dan meningkatkan kadar air tanah di bawah tegakan.Selain itu juga, menurut penelitian dari IPB (2021), penanaman 2000 pohon cemara laut di Pantai Tirta Ayu dapat menyerap karbon sebesar 0,037 ton per tahun.
Sementra itu, konservasi Pohon Saninten (Castanopsis argentea Blume A.DC) yang dipilih karena merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dilindungi dan termasuk IUCN Red List of Threatened Species 2018 berhasil menambah luasan hutan yang dikonservasi seluas 3 hektar dengan 1000 bibit pohon Saninten di kawasan hutan Bandung Utara.
“Selain pengembangan potensi lokal melalui konservasi alam, Pertamina juga konsisten melaksanakan program pelestarian satwa dilindungi seperti badak bercula satu di Tanam Nasional Ujung Kulon, pengelolaan sampah terpadu di kawasan urban Bandung, dan mengembangkan inovasi digital untuk meningkatkan awareness terhadap upaya pelestarian lingkungan dan konservasi alam. Program-program ini akan terus dikembangkan dan kami berharap akan semakin banyak muncul program serupa di wilayah lainnya,” tambah Eko.
Eko berharap penghargaan yang diberikan kepada program-program TJSL di wilayah Regional Jawa Bagian Barat dapat terus memacu semangat perusahaan untuk terus mengembangkan program-program TJSL di seluruh unit operasi yang berfokus pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang kami terima. Kami juga mengapresiasi The La Tofi School of CSR atas diselenggarakannya kegiatan ini,” tutup Eko.