Melbourne (ANTARA) - Harga minyak melonjak sekitar dua dolar di perdagangan Asia pada Senin pagi, karena pasukan Ukraina menghadapi serangan berat Rusia, sementara produsen-produsen minyak utama melaporkan mereka berjuang untuk memproduksi kuota yang ditentukan berdasarkan perjanjian pasokan.
Harga minyak mentah berjangka Brent terdongkrak 1,96 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi diperdagangkan di 109,89 dolar AS per barel pada pukul 00.39 GMT, menambah kenaikan 1,2 persen pada Jumat (18/3/2022) lalu.
Baca juga: Harga minyak menguat tetapi catat penurunan mingguan kedua berturut-turut
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS bertambah 2,09 dolar AS atau 2,0 persen, menjadi diperdagangkan di 106,79 dolar AS per barel, memperpanjang kenaikan 1,7 persen Jumat (18/3/2022) lalu.
Harga minyak bergerak lebih tinggi setelah Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vershchuk mengatakan Senin pagi bahwa tidak ada kemungkinan pasukan negara itu akan menyerah di kota pelabuhan Mariupol Timur yang terkepung.
Dengan sedikit tanda-tanda meredanya konflik, fokus kembali ke apakah pasar akan mampu menggantikan barel Rusia yang terkena sanksi.
Harga minyak naik karena tekanan dari konflik Ukraina dan pasar yang ketat
Senin, 21 Maret 2022 10:58 WIB