Dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun sehari setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase, dengan beberapa investor memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih kuat.
Sementara kenaikan suku bunga AS biasanya cenderung menekan emas karena meningkatkan peluang kerugian memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, investor emas tampaknya mengambil kenaikan suku bunga Fed dengan tenang, mengingat bahwa sebagian besar ditujukan untuk mengatasi melonjaknya inflasi.
Baca juga: Harga emas jatuh 20,5 dolar jelang hasil pertemuan kebijakan moneter Fed
"Jika Anda harus melihat satu hal untuk mendorong Anda bahwa kenaikan ini telah berhasil, Anda akan melihat aliran ETF (exchange-traded fund), dan itu benar-benar positif," kata analis independen Ross Norman.
Kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, telah naik ke level tertinggi sejak Maret 2021 di 1.070,53 ton.
Inflasi tinggi di Uni Eropa dan Amerika Serikat juga terus mendukung permintaan safe haven pasar untuk emas karena investor menilai kenaikan suku bunga Federal Reserve pertama sejak 2018 sebagai tidak banyak hambatan bagi emas dalam waktu dekat.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 90,6 sen atau 3,67 persen, menjadi ditutup pada 25,616 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 23,2 dolar AS atau 2,3 persen, menjadi ditutup pada 1.031,3 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas lanjut melemah di Asia, imbal hasil melonjak jelang pertemuan Fed
Harga emas melonjak 34 dolar, unit AS melemah, investor pantau Ukraina-Rusia
Jumat, 18 Maret 2022 8:05 WIB