Chicago (ANTARA) - Emas jatuh hampir dua persen ke level terendah dua minggu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Kejatuhan itu karena harapan kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina ditambah dengan kemungkinan kenaikan suku bunga AS mengurangi permintaan terhadap aset-aset safe-haven.
Baca juga: Harga emas lanjut melemah di Asia, imbal hasil melonjak jelang pertemuan Fed
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 31,1 dolar AS atau 1,59 persen menjadi ditutup pada 1.929,70 dolar AS per ounce. Emas berjangka menetap di bawah level psikologis 2.000 dolar AS untuk hari ketiga berturut-turut, terakhir ditutup di atas 2.000 dolar AS pada 10 Maret.
Sehari sebelumnya, Senin (14/3/2022), emas berjangka anjlok 24,2 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 1.960,80 dolar AS, setelah jatuh 15,4 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.985,00 dolar AS pada Jumat (11/3/2022), dan terdongkrak 12,2 dolar AS atau 0,61 persen menjadi 2.000,40 dolar AS pada Kamis (10/3/2022).
"Ada kebutuhan yang lebih rendah untuk tempat berlindung yang aman saat ini mengingat pembicaraan damai di Ukraina, kenaikan suku bunga Federal Reserve yang akan datang dan beberapa kemunduran harga-harga komoditas secara keseluruhan," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Harga emas jatuh saat pembicaraan Rusia-Ukraina, prospek kenaikan suku bunga
Rabu, 16 Maret 2022 8:07 WIB