Chicago (ANTARA) - Emas turun tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena selera risiko investor meningkat menyusul meredanya guncangan awal atas perang Rusia-Ukraina di tengah tanda-tanda bahwa diplomasi kedua belah pihak mungkin benar-benar berhasil.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, anjlok 24,2 dolar AS atau 1,22 persen, menjadi ditutup pada 1.960,80 dolar AS per ounce. Emas mencapai terendah sesi di 1.952,20 dolar AS, yang menandai titik terendah sejak 4 Maret.
Baca juga: Harga emas turun karena "yields" menguat, selera risiko kurangi daya tarik
Akhir pekan lalu, Jumat (11/3/2022), emas berjangka jatuh 15,4 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.985,00 dolar AS, setelah terdongkrak 12,2 dolar AS atau 0,61 persen menjadi 2.000,40 dolar AS pada Kamis (10/3/2022), dan anjlok 55,1 dolar AS atau 2,7 persen menjadi 1.988,20 dolar AS pada Rabu (9/3/2022).
Kejutan awal konflik Rusia-Ukraina mereda ketika pejabat Rusia dan Ukraina memulai putaran keempat pembicaraan damai, memicu selera risiko investor.
"Ada beberapa perkembangan yang berpotensi positif di medan perang Rusia-Ukraina dan itu telah mendorong reli pasar ekuitas dan merusak pasar logam," Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menulis dalam sebuah catatan.