PAD Kota Bogor yang lebih kurang 80 persen disokong dari pajak hotel dan restoran, tempat kuliner lain serta tempat wisata itu, selama Pandemi COVID-19 tertolong dari kegiatan rapat-rapat pemerintahan yang masih sering di daerahnya.
"Hiilangnya hanya 20 persen karena karakter wisata kita masih terhubung dengan kementerian dan instansi. Uang pemerintah juga yang kemudian jadi stimulasi untuk bangkit kembali," ungkapnya.
Atep mengatakan dengan merangkul jadwal kegiatan hiburan dan budaya yang diselenggarakan masyarakat pada tahun 2022 diharapkan Kota Bogor dapat mengantisipasi jika kegiatan pemerintahan tidak lagi banyak karena pemindahan ibu kota yang direncanakan pada tahun 2024.
"Jadi seperti kata pak wali ini latihan," ujarnya.