Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menyatakan masih akan mempelajari tren penyebaran COVID-19 dalam menentukan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) seluruh jenjang sekolah di daerah ini.
"PTM masih diperpanjang, tetapi kita masih terus mempelajari tren naik turun ini. Kalau tren semakin turun, semakin landai, maka PTM akan kita buka," kata Bima Arya di Kota Bogor, Sabtu.
Bima meyakini jika kasus positif COVID-19 terus menurun yang terlihat dari data Dinas Kesehatan Kota Bogor Satgas COVID-19 maka akan menghentikan surat keputusan mengenai penghentian PTM yang diedarkan ke semua sekolah di daerahnya.
Ia menyampaikan seiring dengan pembukaan PTM, maka ruang-ruang publik akan kembali diaktifkan agar bisa segera digunakan masyarakat.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor, kasus positif COVID-19 yang pernah mencapai penyebaran tertinggi selama pandemi ini mencapai 1.177 orang pada Februari 2022, namun kini mulai turun ke angka 220 orang pada Jumat (4/3).
"Satu atau dua minggu ini trennya semakin landai, maka normalisasi ruang publik akan diberlakukan," katanya.
Bima menyebut dengan jumlah kasus positif COVID-19 yang melandai, terpantau dari keterisian tempat tidur yang pada Februari 2022 mencapai 40 persen lebih kini tinggal sekitar 20 persen.