Adnan mengungkapkan, dinamika pergerakan harga dan ketersediaan pasokan komoditas minyak goreng terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya kendala logistik di tengah pandemi, permintaan Biodiesel untuk Program B30, dan lonjakan harga minyak nabati dunia.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi borong. Dengan tetap menerapkan pola hidup sederhana dengan berbelanja sesuai kebutuhan dan meningkatkan pola hidup sehat mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.
"Pemkot juga akan senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk terus berupaya menjaga kestabilan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat di Kota Depok serta mengembangkan komunikasi efektif dalam menjaga ekspektasi positif masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Depok fasilitasi 40 IKM membuat sertifikasi produk halal
Kota Depok terima alokasi minyak goreng 10.000 liter dari Bulog
Rabu, 2 Maret 2022 7:26 WIB
![Kota Depok terima alokasi minyak goreng 10.000 liter dari Bulog](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2022/03/02/depokjuanda.jpg)
Jalan Juanda Depok (ANTARA/Foto: Feru Lantara)