Presiden Jokowi pun mengungkapkan dengan pemindahan ke IKN Nusantara maka magnet ekonomi di Indonesia menjadi dua yaitu di Jakarta dan Nusantara.
"Magnetnya ada dua, bisa ke sana bisa ke sini, artinya perputaran ekonomi tidak hanya di Jawa," ungkap Presiden.
Pertimbangan kedua, sebanyak 56 persen populasi Indonesia ada di pulau Jawa yaitu sebanyak 156 juta orang.
"Ini menjadi dasar dari pemindahan ibu kota. Oleh sebab itu agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi, tidak terjadi ketimpangan infrastruktur, jumlah populasi, kita eksekusi, kita putuskan yang namanya Ibu Kota Negara baru namanya Nusantara," kata Presiden.
Di IKN Nusantara nanti, Presiden Jokowi menjelaskan, sebanyak 70 persen adalah area hijau, 80 persen menggunakan transportasi publik, 80 persen menggunakan Energi Baru Terbarukan.
"10 minutes city karena dari satu tempat ke tempat lain hanya 10 menit, jadi yang diberi prioritas adalah pejalan kaki nomor paling atas, kedua yang naik sepeda, ketiga yang suka naik transportasi umum, jadi bukan yang naik mobil pribadi," tambah Presiden.
Dasar pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara juga sudah disahkan melalui Undang-undang Nomor 3 tahun 2022 tentang IKN pada 15 Februari 2022.
Presiden Jokowi: 8 dari 9 fraksi DPR setuju pemindahan IKN
Selasa, 1 Maret 2022 12:49 WIB