Fahmi mengatakan pihaknya juga ingin ke depan Kota Sukabumi memiliki walking tourism atau wisata jalan kaki, maka dari itu Pemkot Sukabumi terus melakukan berbagai penataan demi mempercantik kota yang tujuannya agar wisatawan semakin banyak yang datang sehingga ekonomi terus bergerak.
Ketua Panitia Peresmian Museum Tionghoa Budiyanto Hukin Pramoto mengatakan di sekitar lokasi Musuem Tionghoa juga terdapat Gedung Hakka sehingga kedua bangunan ini juga sebagai ikon kebersamaan dan persatuan yang tentunya merupakan destinasi wisata juga edukasi.
Baca juga: Jawa Barat gelontorkan Rp1,5 miliar untuk korban banjir Sukabumi
Museum dibangun berkat kerja sama Masyarakat Sadar Wisata dan Yayasan Dapuran Kipahare yang mana dalam museum ini terdapat beberapa barang bersejarah mulai dari barang keseharian yang biasa digunakan warga Tionghoa serta barang-barang antik yang usianya sudah berabad-abad.
"Didirikannya museum ini sebagai salah satu untuk mengingat sejarah warga Tionghoa di Kota Sukabumi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI," katanya.
Baca juga: 911 warga Kota Sukabumi positif COVID-19 jalani isolasi