Chicago (ANTARA) - Emas berjangka naik tajam mencapai level tertinggi tiga bulan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikannya untuk sesi ketujuh berturut-turut, karena kekhawatiran seputar konflik Rusia-Ukraina mengangkat daya tarik safe-haven emas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak 27,3 dolar AS atau 1,48 persen menjadi ditutup pada 1.869,40 dolar AS per ounce, setelah sempat mencapai puncak sesi di 1.872,80 dolar AS, level tertinggi yang pernah dicapai sejak pertengahan November.
Baca juga: Harga emas berada dekat puncak 3-bulan, ketegangan Ukraina picu permintaan
Emas mendapat dukungan luas pada Senin (14/2/2022) karena investor memiliki kesempatan pertama mereka untuk bereaksi terhadap panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden pada Sabtu (12/2/2022) yang tidak membuahkan hasil.
"Kami mendapat pelarian ke emas saat ini karena pasar ekuitas dilanda aksi jual. Kami juga memiliki banyak data ekonomi besar yang keluar minggu ini, dan fokus utamanya adalah inflasi," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Indeks-indeks utama saham AS melanjutkan penurunannya di tengah kekhawatiran atas lingkungan suku bunga yang lebih tinggi dan setelah AS memperingatkan bahwa Rusia mungkin membuat dalih mengejutkan untuk serangan ke Ukraina.