Keluar zona nyaman
Keputusan Indra untuk membawa mereknya keluar dari zona nyaman, membuat bendera Cocoes menjadi semakin berkibar.
Menurutnya, merek akan sulit berkembang jika terus berjualan secara konvensional.
Setelah resmi mendapatkan legalitas, Agustus 2020, Cocoes akhirnya memutuskan untuk sepenuhnya berjualan online.
“Dalam keadaan pandemi, kita gak bisa menjalani bisnis secara online dan offline secara berbarengan,” katanya.
Ia mulai menjalankan pengembangan produk dengan kolaborasi, endorse, paid promote, hingga supporting komunitas.
Baca juga: Perluas pasar UMKM, Dekranasda Jabar resmikan Kampung Korea
Indra dan tim juga dituntut profesional dalam berbisnis, bukan hanya memikirkan bagaimana memproduksi sesuatu, tetapi juga memikirkan material, vendor, pabrik, hingga financial technology.
Meski sudah semakin berkembang, Indra mengakui Cocoes memiliki mode hemat dalam mempekerjakan pegawai. Ada satu tim inti yang menjalankan perusahaan dan dua tim khusus. Selain itu, ada pula 3 vendor yang berkerja sama.
Menghadapi 2022, Indra mengatakan, Cocoes sudah menyesuaikan strategi. Ia menegaskan, brand miliknya tidak akan bermain di pasar bawah dan menengah.
“Kita akan digencet dengan mass market, yang main hari makin serabutan ke sana ke sini untuk meningkatkan kualitas penjualan setiap bulan dengan meng-copy paste produk-produk yang mungkin sudah awal ada,” ujar dia.
Cocoes membidik high market dengan goal yang telah disusun, selepas momen Ramadan dan Idulfitri.
Salah satu strateginya, mengenalkan Cocoes melalui public figure, komunitas, hingga video podcast.
“Dibilang pesimis nggak, (justru) kita semakin optimis ke depannya,” kata Indra.