Bandung (ANTARA) - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) Ono Surono mengkritik pernyataan Ustadz Khalid Basalamah yang menyebut wayang haram dan harus dimusnahkan dalam sebuah potongan video yang beredar di media sosial.
Menurut Ono Surono, pernyataan yang menyebut wayang haram dan patut dimusnahkan adalah sikap dan tindakan yang sangat tidak Pancasilais dan tidak tahu sejarah serta tidak mengerti Indonesia.
"Hal itu membuktikan ada upaya sistematis yang sedang dan pernah dilakukan beberapa oknum-oknum untuk mengaburkan jejak peradaban atau perjalanan kebudayaan nusantara," kata Ono Surono dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Baca juga: PDI Perjuangan hormati Jawa Barat dan Suku Sunda, kata Ono Surono
"Saat ini kita sudah diinfasi budaya bangsa lain sehingga menjadi ironis jika kita justru mendegradasi seni tradisi nusantara yang sangat beragam dan kaya," kata dia.
Baca juga: PDIP canangkan gerakan rehabilitasi hutan melalui "Leuweung Pajajaran"
Ono yang juga Anggota Komisi IV DPR RI mengatakan sebagaimana diketahui wayang berperan besar dalam membentuk masyarakat di nusantara dan khususnya di Jawa Barat.
Upaya penghilangannya, kata dia adalah tindakan yang tidak patut dan tidak cerdas.
Ia menilai upaya pengaburan jejak sejarah kebudayaan adalah model penjajahan gaya baru dengan cara menghilangkan dan memanipulasi kesadaran kolektif masyarakat.
Baca juga: Penjual wayang golek di Braga sasar milenial guna lestarikan budaya
"Sejatinya sebagai manusia Indonesia yang berakal kita tidak mudah menuduh hasil olah pikir yang dimanifestasikan dalam bentuk kesenian khususnya wayang di anggap sesat. Karena sejatinya budaya tanpa agama tidak bagus, agama tanpa budaya tidak tepat, sehingga jika bersama, budaya dan agama tentu akan menjadi seimbang dan sangat baik," lanjutnya.
Lebih lanjut ia mengatakan berkepribadian dalam kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjalanan bangsa.
Baca juga: Kemenag gelar pertunjukan wayang virtual peringati Hari Santri 2021
Hal itu dikarenakan sesunguhnya kebudayaan khususnya wayang merupakan keseluruhan dari hasil olah fikir dan olah fisik masyarakat untuk menjalani kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, di mana dalam kesenian wayang terdapat tata nilai yang layak dan perlu kita serap bersama.
Sejarah, kata Ono, telah membuktikan agama dan budaya dapat berjalan beriringan tanpa saling mengkerdilkan.
Baca juga: Ini yang dilakukan Ki Manteb Soedarsono sebelum meninggal
"Dalam banyak literasi sejarah pun kita bisa temukan fakta, bahwa Seni Tradisi Wayang telah menjadi salah satu media penyebaran Islam di Nusantara, khususnya bagi masyarakat Sunda di Jawa Barat," katanya.
"Agama Islam tersebar luas di nusantara dengan pendekatan yang berbudaya, kiranya hal tersebut dapat menjadi kesadaran kita bersama sebagai sebuah bangsa," lanjut dia.
Baca juga: FIB UI gunakan wayang kulit sarana edukasi pencegahan corona
Baca juga: Polres Majalengka gunakan kostum tokoh wayang bagikan masker