Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengingatkan insan pers Indonesia agar tidak terjebak pragmatisme di tengah perubahan drastis lanskap persaingan media yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Hal itu disampaikan Presiden saat memberi sambutan dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 via sambungan konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor dengan Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu.
Baca juga: Kritik dan masukan dari insan pers sangat penting, sebut Presiden Jokowi
"Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan," kata Presiden seperti diikuti dari siaran langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
"Mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat, tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita," ujarnya menambahkan.
Presiden memahami bahwa dalam dua tahun terakhir industri pers di Indonesia mengalami tekanan yang luar biasa berat, bukan hanya karena dampak pandemi COVID-19 tetapi juga akibat disrupsi digital serta tekanan dari platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi serta pengaruh media-media arus utama.
Presiden ingatkan pers Indonesia agar tak terjebak pragmatisme
Rabu, 9 Februari 2022 11:22 WIB