"Investor mengambil keuntungan dari berita AS-Iran, meskipun mereka memperkirakan lebih banyak liku-liku dalam pembicaraan dan tidak ada kesepakatan yang akan dicapai dalam waktu dekat," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd.
Baca juga: Harga minyak terus menguat di atas 90 dolar saat badai musim dingin landa AS
"Sentimen pasar tetap bullish, dengan bankir investasi memperkirakan Brent mencapai 100 dolar AS per barel dan pasokan global terus ketat karena OPEC+ tidak mencapai target produksi mereka dan Amerika Serikat tidak banyak meningkatkan produksi," katanya.
Harga minyak mentah, yang telah naik sekitar 20 persen tahun ini, kemungkinan akan melampaui 100 dolar AS per barel karena permintaan global yang kuat, kata para analis.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, berjuang untuk memenuhi target meskipun ada tekanan dari konsumen utama untuk meningkatkan produksi lebih cepat.