Secara terpisah Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan seluruh masyarakat perlu ikut menjaga kondisi kesehatan tenaga kesehatan (nakes) tetap prima dalam menghadapi gelombang COVID-19 akibat varian Omicron.
“Kalau tidak dibangun dengan baik, ini akan menjadi sebuah gap (jarak) yang besar antara tenaga kesehatan dengan orang yang sakitnya. Karena orang yang sakit Omicron, akan jauh lebih banyak dibandingkan Delta,” kata Dicky saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Dicky menekankan masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan akan menciptakan ketimpangan besar pada jumlah antara tenaga kesehatan dengan pasien yang sakit, sehingga akan mempengaruhi fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Menurutnya supaya ketimpangan itu tak terjadi, masyarakat dapat membantu pemerintah menjaga tenaga kesehatan melalui disiplin protokol kesehatan seperti memakai masker tepat di bagian hidung, rajin mencuci tangan menggunakan sabun setidaknya selama 20 detik di bawah air yang mengalir dan menjaga jarak antar sesama sejauh satu sampai dua meter.
Selain itu, masyarakat juga bisa ikut melindungi sesama yang tidak memiliki pilihan selain beraktivitas di luar rumah melalui menghindari kerumunan dan mengurangi melakukan mobilitas bila tak diperlukan.