"Sebab ketika mereka pulang ke tanah kelahiran tidak mendapatkan tempat yang diharapkan, serta kemampuan dan kapasitasnya tidak dioptimalkan untuk kemajuan bangsa," kata LaNyalla.
Pada kasus lainnya, kurangnya apresiasi kepada anak bangsa yang memiliki kapasitas tingkat internasional tidak diberikan tempat yang layak dan penghargaan gaji yang pantas.
"Akhirnya mereka memilih bekerja di negara asing yang memberi gaji besar," katanya.
Oleh karena itu, LaNyalla mendorong agar pemerintah melacak dan menelusuri warga Indonesia yang memiliki kapasitas baik dan berkarir di negara asing, seperti Ainun Najib, untuk pulang membangun bangsa dengan keilmuan yang dimiliki.
"Tetapi tentunya pemerintah harus memberikan penghargaan yang tinggi kepada para scientist itu agar kepulangan mereka tidak sia-sia," katanya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi meminta sosok Ainun Najib pulang ke Indonesia saat acara Pengukuhan PBNU Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU.
Acara itu juga dihadiri Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Rais Aam NU KH Miftachul Akhyar, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf serta pejabat terkait lainnya.
Kisah sosok Ainun Najib yang gemar membaca dan selalu tirakat
Jumat, 4 Februari 2022 22:08 WIB